[Tapak Tilas] Makkah, Satu di Antara Dua Kota Suci

Penulis: Siti Nafidah Anshory

Muslimah News, TAPAK TILAS – Makkah atau Makkah al-Mukarramah (bahasa Arab: مكة المكرمة) merupakan sebuah kota utama di Arab Saudi yang menjadi salah satu kota suci umat Islam sekaligus menjadi tujuan utama kaum muslimin dalam menunaikan ibadah haji.

Di kota ini terdapat sebuah bangunan utama yang bernama Masjidilharam sebagai masjid pertama yang dibangun di muka bumi. Di dalamnya terdapat Kakbah yang dibangun sebagai patokan arah ibadah salat kaum muslimin di seluruh dunia (kiblat). Allah Swt. berfirman,

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِين فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun di muka bumi untuk seluruh umat manusia sebagai tempat beribadah kepada Allah ialah Baitullah (Kakbah) yang ada di Makkah. Itulah rumah yang diberkahi, dan mengandung petunjuk bagi segenap alam semesta. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 96-97)

Menurut Muhammad bin Syihab, بَكَّةَ dalam ayat tersebut berarti masjid, sementara Makkah adalah seluruh wilayah tanah suci termasuk rumah-rumah yang terdapat di dalamnya. Adapun Mujahid, Adh-Dhahak dan Al-Muarrij mengatakan, bahwa بَكَّةَ adalah Makkah.

Kota Makkah (Sumber: Aawsat)

Secara bahasa, بَكَّةَ artinya berdesak-desakan. Disebut demikian karena orang berdesak-desakkan di tempat tawaf. Kota ini merupakan kota hijrahnya Nabi Ibrahim as. bersama Hajar istrinya dan Ismail as. putranya.

Beliau hijrah atas perintah Allah dan kemudian mengalami beberapa peristiwa penting yang menjadi titik tolak pensyariatan haji. Termasuk membangun Kakbah atau baitullah atas perintah Allah.

 وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau, dan (jadikanlah) di an­tara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau, dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat iba­dah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al Baqarah: 127)

Kakbah (Sumber: iStock)

Jauh sepeninggal Nabi Ibrahim as., kota Makkah sempat berubah sebagai pusat paganisme terbesar di jazirah Arab. Sekitar 360 patung tersimpan di dalam dan di sekitar bangunan Kakbah.

Kondisi inilah yang mendorong Abrahah (sekitar tahun 570 M) melakukan penyerangan dengan pasukan gajahnya yang kolosal. Tujuannya, menghancurkan Kakbah, lantaran dia tidak ingin ada tempat ibadah yang kebesarannya menyaingi gereja al-Qulaisy yang dibangunnya di San’a.

Namun, atas kehendak Allah, gajah-gajah yang dibawanya, tidak mau diarahkan ke kota Makkah. Bahkan akhirnya semua pasukan yang dibawanya binasa disambit batu api yang dilontar burung-burung ababil, dan sisa tentaranya lari kocar-kacir.

Berabad-abad syariat haji dilakukan di kota ini, tetapi telah bercampur dengan kesyirikan. Melahirkan aturan hidup yang serba rusak di berbagai aspek kehidupan. Hingga lahirlah di tahun gajah itu, seorang manusia mulia, baginda Nabi Muhammad saw. sebagai cahaya di tengah kegelapan.

Di kota ini pula, risalah terakhir turun kepada baginda Nabi Muhammad saw. saat usia beliau menginjak 40 tahun. Pun, selama 13 tahun sejak kenabian, kota ini menjadi saksi sepak terjang perjuangan beliau mendakwahkan Islam, baik dengan sembunyi-sembunyi, maupun terang-terangan.

Di Makkah pula darah syuhada Islam pertama kali tertumpah. Di kota ini pula, Rasulullah dan para pengikutnya mengalami berbagai goncangan dakwah dari para penjaga sistem jahiliyah yang menolak perubahan ke arah Islam dengan penolakan yang mengerikan.

Maka, pada tahun ke-13 dari bi’tsah kenabian, Rasulullah saw. dan pengikutnya  berhijrah ke Madinah al-Munawwarah atas perintah Allah. Sebuah kota yang penduduknya begitu hanif menerima cahaya Islam dan akhirnya menjadi kota suci kedua setelah Makkah.

Di bawah kepemimpinan Rasulullah saw., tidak lama Madinah berubah menjadi negara yang makmur dan digdaya. Hingga akhirnya menjadi pusat politik dan dakwah yang dari sana Islam tersebar luas. Termasuk sukses membuka kota Makkah dengan dakwah pada tahun ke-8 Hijriyah (630 M).

Hingga sejak saat itu, kian berbondong-bondonglah manusia masuk ke dalam pangkuan Islam. Allah Swt. mengabadikan peristiwa itu dalam QS An-Nashr ayat 1-3:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)

Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat.” 

Sungguh, kota Makkah tidak akan lekang oleh sejarah. Bahkan, setiap muslim akan selalu terpanggil untuk mengunjunginya. Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali. Di dalamnya terdapat pusat tawaf dan kiblat salat kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia. Sekaligus merupakan prototipe tempat tawafnya para malaikat di Baitul Makmur dekat Arasy-nya Allah Yang Mahatinggi dan Mahakuasa. Wallahualam. [MNews/Has]

Sumber foto: iStock

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *